3 Langkah Kemenparekraf Datangkan Lebih Banyak Wisatawan Arab Saudi ke Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini tengah mengembangkan langkah-langkah terbaru untuk mendatangkan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia. Hal ini tak terlepas dari masih sedikitnya wisatawan Arab Saudi yang berlibur ke Tanah Air. 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan bahwa jumlah wisatawan Arab Saudi yang ke Indonesia masih lebih sedikit jika dibandingkan sebelum pandemi. Padahal, Indonesia menjadi penyumbang terbanyak wisatawan yang berkunjung ke Arab Saudi.
“Jadi, kita tahun lalu nomor satu ke Arab Saudi, sekitar 1,3 jutaan (wisatawan Indonesia) untuk umrah dan haji. Umrah ini diklasifikasikan sebagai wisata religi,” ujar Sandiaga, dalam Weekly Press Brief with Sandi Uno, yang digelar di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (6/5).
“Kita melihat fenomena tersebut juga ingin mengajak lebih banyak wisatawan dari Arab Saudi ke Indonesia, karena jumlahnya itu kecil sekali. Belum mencapai angka sebelum pandemi yang sekitar 100 ribu (wisatawan) ke atas. Jadi, kalau dilihat ini 10 kali lebih kecil dibandingkan jumlah wisatawan kita yang ke sana,” lanjutnya.
Untuk itu, Sandiaga kini tengah mengupayakan berbagai cara untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan Arab Saudi ke Indonesia. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kursi kosong pesawat yang mengangkut jemaah haji.
Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, agar bisa diisi dengan paket wisata yang menarik.
“Kita sedang upayakan agar kursi-kursi pesawat yang kosong setelah angkut jemaah haji itu bisa diisi wisatawan Arab Saudi, karena selama ini kosong. Ini sedang kita lobi, baik Garuda (Indonesia) maupun Saudia (Airlines), agar ini bisa diisi dengan paket-paket menarik bagi wisatawan dari Arab Saudi yang menyukai wisata alam, pantai, gunung, dan juga wisata-wisata yang berkaitan dengan alam,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Kemenparekraf juga tengah memaksimalkan ekosistem ekonomi kreatif yang berkaitan dengan wisatawan Indonesia.
“Karena ada total Rp 60 triliun lebih yang dihabiskan wisatawan kita untuk umrah atau berkegiatan wisata di sana, paling tidak makanan, baju-baju, suvenir bisa kita kerjasamakan. Ini sudah dapat lampu hijau dari (Arab) Saudi,” kata Sandiaga.
Terakhir, Kemenparekraf juga tengah memaksimalkan sdm Indonesia yang bekerja ke Arab Saudi. Sebab, Arab Saudi saat ini kekurangan sdm pariwisata, khususnya untuk hospitality management, pengelola hotel, dan destinasi wisata.
“Mereka butuh sdm-sdm yang sudah terlatih dari Indonesia. Itu yang sedang kita kembangkan, agar tidak boncos total. Kita memang banyak ke sana, karena wisata religi ada di Makkah dan Madinah. Tapi kita juga ingin mereka bukan hanya ke Eropa, Amerika, ke tempat-tempat dingin, tapi ke Indonesia juga,” tutur Sandiaga.
Saat ini, Kemenparekraf tengah menawarkan berbagai destinasi menarik Indonesia untuk menggaet wisatawan Arab Saudi, seperti Ubud, Bali, dan Danau Toba di Sumatera Utara.